Kolaborasi Dinkes, Kemenag dan LDII Kota Kediri Gelar Orientasi Pendampingan Poskestren Wujudkan Pesantren Sehat

    Kolaborasi Dinkes, Kemenag dan LDII Kota Kediri Gelar Orientasi Pendampingan Poskestren Wujudkan Pesantren Sehat

    KOTA KEDIRI - Sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) Dinas Kesehatan Kota Kediri berkolaborasi dengan Kemenag dan LDII dengan mengadakan kegiatan Pos Kesehatan Pesantren, Dengan kegiatan pondok pesantren poskestren ini diharapkan masyarakat pondok pesantren menjadi lebih sehat. 

    Emy Widiastuti selaku Kepala Bidang Promosi Kesehatan Masyarakat dan Pemberdayaan Dinkes Kota Kediri berharap nanti kegiatan-kegiatan ini nanti akan dilaksanakan betul-betul di pondok pesantren

    "Kegiatan meliputi pendampingan, pemberian materi-materi tentang pos kesehatan pesantren, bagaimana mengadakan Pos Kesehatan Pesantren itu, bilamana ada masyarakat yang sakit, lingkungan yang sehat itu bagaimana, berharap nanti diterapkan betul-betul di pondok pesantren sehingga masyarakat pondok pesantren itu betul-betul sehat, "kata Emy Widiastuti pada Rabu (14/8/2024) pukul 09.00 WIB.

    "Selain itu akan ada pendampingan untuk pondok pesantren itu bisa mengadakan mapping kegiatan warga pondok pesantrennya yang sakit berapa, yang sehat berapa, keluhan sakitnya apa, kemudian kalau lingkungannya kurang bersih bagaimana, itu nanti akan dilakukan seperti itu, " ujarnya. 

    Ia menambahkan sudah ada pembekalan Pos Kesehatan Pesantren kayak semacam pengetahuan awal tentang kesehatan. 

    "Tentang keberadaan Poskestren, Emy mengatakan Pos Kesehatan Pesantren di Kota Kediri ada 55 termasuk di LDII, 1 Poskestren idealnya minimal 10 orang, jadi tergantung pada pondoknya besar kecilnya masyarakatnya, " ucap Emy.

    Sementara itu, Ahmad Rofiudin Faruq selaku Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Ponpes Kemenag Kota Kediri mengapresiasi dan sangat mendukung programnya Dinas Kesehatan karena Poskestren ini merupakan bagian dari unsur pondok pesantren, Undang-undang nonor 18 tahun 2019 itu ada unsur pendidikan, unsur dakwah dan ada unsur pemberdayaan masyarakat, dengan adanya kegiatan Dinas Kesehatan kita sangat berharap para santri tidak hanya berpengetahuan tentang pendidikan Islamiyah dan tidak hanya menelaah kitab-kitab kuning yang selama ini sudah terlaksana baik. 

    "Diharapkan mereka bisa memberikan pengetahuan, bisa menerima pengetahuan kesehatan dan bisa ditularkan dan diedukasikan kepada masyarakat. Sehingga para santri selama mereka di pondok pesantren bisa mendidik diri, untuk sehat jasmani rohani dan juga bisa memiliki pengetahuan yang bagus tentang kesehatan, sehingga bilamana para santri nanti lulus dari Pondok Pesantren, yang bersangkutan bisa memberikan pendidikan edukasi pada masyarakat luas, "ujar Ahmad. 

    Ia juga sangat berharap kepada pondok pesantren agar program Dinas Kesehatan yang bagus bisa diterima dengan baik dan bisa ditindaklanjuti ditingkatkan dan bisa mengikuti apa-apa yang ada pada Dinas Kesehatan. 

    Sementara itu, Haji Agung Riyanto Ketua DPD Ponpes LDII Kota Kediri mengatakan kegiatan Pendampingan Poskestren kita menyiapkan generasi yang sehat, jangan sampai generasi yang tidak sehat, bagaimana nanti kita bisa mencapai Indonesia Emas 2045 kalau tidak sehat.

    "Selain itu dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79 sebagai bentuk rasa syukur kita melakukan, untuk mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang positif salah satunya hari ini adalah orientasi pendampingan poskestren, " ucapnya.

    Lebih lanjut Agung menambahkan, nanti tidak berhenti sampai di sini, acara kita hari ini nanti outputnya adalah bagaimana nanti di lapangan yang terpentingan di lapangan pengawalan pendampingan dari teman-teman Dinas Kesehatan, pukesmas dan Kemenag Kota Kediri yang dengan terus menerus. 

    "Bagaimana nanti, paling tidak teman-teman di Poskestren tahu standar operasinya, ketika nanti ada yang sakit, harus bagaimana, yang pertama menangani mereka, maka bagaimana teman-teman paham, ketika ada yang sakit yang menangani pertama mereka, ada tahapan-tahapannya, kalau memang belum reda ada di eskalasi ke layanan puskesmas, kalau memang masih belum, di eskalasi ke rumah sakit terdekat, "ujarnya.

    Lanjut Agung bahwa standar operasi ini betul-betul, nanti bisa menjadikan sebuah pondok pesantren, itu melayani secara internal bagus, otomatis juga untuk masyarakat sekitar kalau di sini kan nggak hanya perannya untuk para santri.

    Layanan untuk masyarakat sekitar, yang sudah berjalan di Pondok Wali Barokah, Pondok Nur Hakim, Pondok Fatah Bandar Dan Pondok Pesantren Al Khasun Kediri.

    Untuk diketahui kegiatan ini dihadiri sebanyak 66 orang dari 3 pondok pesantren, Pondok Pesantren Nurul Huda Al Manshurin Kresek, Pondok Pesantren Al Khasun Kediri Bangsal Jalan Mauni, Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa Nurul Hakim Kediri di Bandar.

    Hadir juga para santri, para pendamping puskesmas, Dinas Kesehatan dan pengurus LDII. 

    kota kediri
    Prijo Atmodjo

    Prijo Atmodjo

    Artikel Sebelumnya

    Capaian Prestasi Siswa siswi SMAN 7 Kota...

    Artikel Berikutnya

    Tim Gabungan Gelar Operasi Razia Menyasar...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!

    Ikuti Kami